Selasa, 13 Maret 2012


Tune Up merupakan kegiatan mengembalikan kondisi mesin kekeadaan normal yang meliputi beberapa sistem diantaranya :
a. sisterm pendingin
b. sistem pelumasan
c. sistem bahan bakar
d. sistem pengapian
e. pemeriksaan baterai
f. pengencangan baut kepala silinder

g. pemeriksaan sirkulasi air atau radiator
h. sudut dwel
i. penyetelan ignition timming




DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT :

A. SISTEM PENDINGIN.

pemeriksaan ini di bagi atas:
1. Kekencangan tali kipas
Periksa kipas kemungkinan terjadi keretakan lalu periksa kekencangan tali kipas menggunakan tension belt gauge (tekanan = 125 +- 25)







2. Tekanan radiator
buka tutup radiator lalu pasang RADIATOR CUP TESTER dengan RADIATOR lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak turun. jika turun? maka periksa kebocoran pada radiator

3. Tekanan tutup radiator
pasang RADIATOR CUP TESTER dengan TUTUP RADIATOR lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak turun. jika turun? maka periksa kebocoran pada tutup radiator




B. SISTEM PELUMASAN

pemeriksaan ini di bagi atas:
1. Pemeriksaan kuantitas oli
Angkat dipstik dari tempatnya kemudian lap permukaan diptsik dengan kain, kemudian masukkan lagi dipstik ke lubang oli, lalu angkat kembali dan periksa secara visual VOLUME OLI ( diantara H dan L)




2. Pemeriksaan kualitas oli
Pada waktu yang bersamaan periksa kualitas oli dengan cara teteskan setetes oli ke tangan kemudian gesek-gesek oli dengan tangan yang lain dan amati perubahan warna oli (warna harus hitam pekat)



C. SISTEM BAHAN BAKAR




Pemeriksaan ini dibagi atas :

1. Pemeriksaan saringan bahan bakar




Lepas saringan bahan bakar dengan cara melepas baut kleman lalu ambil saringan dan bersihkan dengan KOMPRESOR dari lubang EX=>IN=>EX


2. Pemeriksaan saringan udara




Lepas saringan udara dengan cara melepas baut kupu lalu ambil elemen saringan udara dan bersihka dari bagian dalam => bagian luar =>dan bagian dalam




D. SISTEM PENGAPIAN ( DENGAN INTERNAL RESISTOR )

pemeriksaan COIL dibagi atas :
1. Pemeriksaan tahanan primer
Dengan cara KALIBRASI MULTITESTER pada OHM lalu pasang positif multi pada positif coil, begitu pula negatifnya



2. Pemeriksaan tahanan sekunder
Dengan cara KALIBRASI MULTITESTER pada KILO-OHM lalu pasang positif multi pada positif coil dan negatif multi pada sekundary coil











E. PERIKSAAN BATERAI ATAU ACCU



Pemeriksaan baterai dibagi atas :

1. Berat jenis baterai
Ambil baterai lalu buka tutup baterai kemudian periksa berat jenis pada tiap-tiap sel dengan HIDROMETER (1,25-1,27 kg/l)

2. Tutup baterai
periksa secara visual ventilasi tutup baterai dari kemungkinan tersumbat, bila perlu bersihkan dengan kompresor

3. Tegangan baterai
kalibrasi multitester pada 50 DCV kemudian periksa tegangan dengan multi

4. Kondisi terminal
periksa secara visual keadaan terminal baterai dari kemungkinan korosi atau terbakar

5. Kotak baterai
periksa secara visual keadaan kotak baterai dari kemungkianan retak

6. Volume baterai
periksa secara visual VOLUME ELEKTROLIT baterai (antara upper dan lowert level)


F. PENGENCANGAN BAUT KEPALA SILINDER





Buka tutup kepala silinder lalu kencangkan baut kepala silinder dengan kunci moment dengan urutan yang benar kemudian tutup kembali








G. PEMERIKSAAN SIRKULASI AIR RADIATOR



langkah berikut dengan cara bika tutup radiator kemudian lihat secara visual air dengan menekan LENGAN GAS pada KARBURATOR. jika sirkulasi baik tutup kembali tutup radiator pada radiator.





H. SUDUT DWELL




Nyelakan mesin pada temperatur kerjanya pasang kabel merah tune up tester pada positif baterai , dan hitam pada negatif baterai, kemudian kabel hijau pada kondensor, serta kabel pick up pada kabel busi nomer 1 kemudian stel saklar pada dwell lalu baca hasilnya (sudut dwell = 52 +- 2)



I. PENYETELAN IGNITION TIMMING

Ambil lampu timming kemudian arahkan pada puli jika timming tidak tepat atau tidak pas maka stel dengan cara menggeser DISTRIBUTOR.

1 komentar: